Tak lapuk oleh waktu, tak lekang dimakan zaman , iklan layanan masyarakat, “Gunakan air secukupnya” masih menghiasi sudut-sudut kampung dan kota. Mungkin tidak akan pernah hilang selamanya. Walaupun jumlah air di bumi relatif menetap, yaitu sekira 1,386 miliar km3, tapi manusia diseru untuk menghemat. Masalahnya bukan pada kuantitas tapi pada kualitas.

Gunakan air secukupnya bukan hanya kampanye penyelamatan bumi. Jika diselami dengan kaca mata imani, maka akan menarik akal sehat pada kedalaman makna ukhrawi. Bukan sekadar imajinasi. Kebenarannya hakiki karena diambil dari Kalam Ilahi. Tafsir ayat 45 dari surat Al-Kahfi.

Air itu, jika digunakan sesuai kadarnya, maka akan bermanfaat dan menumbuhkan. Namun, jika melebihi kecukupannya, maka akan merusak dan merontokkan tanaman. Pepatah Arab mengatakan, “Waliannal-mā-a idzā kāna biqodrin kāna nāfi’an munbitan. Waidzā jāwazal-miqdāro kāna dhōrron muhlikan”.

Demikian pula pada urusan dunia, menyikapi dan memperlakukannya sesuai kebutuhan akan berbuah manfaat. Sebaliknya, berlebihan akan berdampak mudarat. Sikapi dunia keridaan dan kerelaan atas segala pemberian Allah yang telah ditetapkan, membuang ketidakpuasan, dan merasa cukup atas apa-apa yang telah diberikan.
____________________________

Prodi BKPI STAI Persis Garut membuka kesempatan bagi semua kalangan untuk sama-sama belajar bijak dalam menghadapi kehidupan.
____________________________

http://bkpi.staipersisgarut.ac.id

https://instagram.com/bkpi_staipigarut?igshid=MmJiY2I4NDBkZg==

https://instagram.com/uptlp_staipi?igshid=MmJiY2I4NDBkZg==

https://www.daristamin.id/

Leave a Comment